Rasanya belum mampu saya menjadi anak yang dibanggakannya, malah banyak mengecewakan, terlebih banyak membuat beliau hingga saat ini merasa gagal mendidik anaknya ini. Ndak dapat dihitung berapa kali saya bertentangan dengan yang diinginkan beliau. Itu semata hanya karena saya juga ingin membahagiakannya dengan cara saya sendiri. Namun beberapa kali saya salah, memang beliau yang lebih tahu apa yang terbaik buat saya. Iya, beliau memang yang lebih tahu karena beliau adalah orang yang mulai saya lahir sudah ada untuk membimbing saya. Entah berapa besar pengorbanan beliau hingga saat ini, yang jelas saya belum bisa membalas itu semua. Yang terbaru yang saya ingat mengenai pengorbanan beliau, 3 hari setelah beliau keluar dari RS setelah menjalani operasi kemarin, beliau masih ingin bertanggungjawab sebagai kepala keluarga, ndak menghiraukan kondisinya masih lemah dan tetap berangkat kerja dinas keluar kota. Itu menjadi inspirasi saya, sendaknya untuk be