Dengan perkembangan teknologi saat ini, laptop yang pada hakikatnya merupakan perangkat komputasi portabel, sudah seharusnya menjadi semakin mudah dibawa ke mana-mana dan lebih bisa menunjang produktivitas. Tuntutan itulah yang membuat produsen-produsen komputer masih terus saling bermanuver melakukan inovasi. Berinovasi demi permintaan pasar yang semakin keras menginginkan laptop yang setipis mungkin, seringan mungkin, sekaligus tetap se-powerfull mungkin. Apa mungkin? Seberapa mungkin?
Nokia comeback? Nokia clbk sama Android? Nokia move-on dari Windows-nya Microsoft? Meskipun begitu, sejak diumumkan pada awal tahun 2017 oleh HMD Global (pemilik lisensi brand Nokia saat ini), ndak terlalu ada impresi yang wah. Ndak terbersit sedikit pun malah. Sampai suatu sore pada obrolan santai bersama Papa di teras rumah, tiba-tiba saja beliau bertanya “Nokia sekarang apa kabar ya mas? Sudah kukut ya?”. Mendapat pertanyaan begitu ya sedih, ya bingung juga. Jelas tersirat beliau kangen sama brand yang pernah menguasai pasar handphone hingga tahun 2009-an ini. Alhasil sekenanya hanya bisa menjelaskan singkat ke beliau kalau sebenarnya brand asal Finlandia tersebut masih ada, cuma kemarin-kemarin produknya lagi ndak ada yang bagus. Titik. Licik. Dari obrolan itulah mulai muncul niatan di dalam hati, “InshaAllah nanti deh Pa, kalau ada rejeki. Papa bakal megang Nokia lagi.” Sejak itulah mulai rajin searching informasi mengenai Nokia 3, Nokia 5, dan Nokia 6. Ndak usah nyari