Langsung ke konten utama

Mapan Bekerja dan Berkarya Bersama Mahakarya ASUS ZenBook 3 UX390UA

Dengan perkembangan teknologi saat ini, laptop yang pada hakikatnya merupakan perangkat komputasi portabel, sudah seharusnya menjadi semakin mudah dibawa ke mana-mana dan lebih bisa menunjang produktivitas. Tuntutan itulah yang membuat produsen-produsen komputer masih terus saling bermanuver melakukan inovasi. Berinovasi demi permintaan pasar yang semakin keras menginginkan laptop yang setipis mungkin, seringan mungkin, sekaligus tetap se-powerfull mungkin.
Apa mungkin?
Seberapa mungkin?
Pertanyaan tantangan tersebut perlahan mendapat jawabannya tersendiri ketika ASUS merilis ASUS ZenBook 3 UX390UA. Di Indonesia, mahakarya prestisius ini mulai mereka perkenalkan di acara Zenvolution di Bali pada September 2016. Berawal dari iseng melihat live Instagram-story teman (sebut saja Asmari, blogger asal Semarang) yang saat itu juga sedang menghadiri acara Zenvolution yang sama, entah saya pun langsung mulai menaruh perhatian kepada laptop ini. Bukan karena ndak ada pacar atau sosok gebetan yang perlu diperhatikan tapi memang daya pikatnya sungguh menakjubkan.

DESAIN MENAWAN DIBUAT UNTUK KESEMPURNAAN
Berbeda dengan laptop lainnya, keseluruhan body ASUS ZenBook 3 UX390UA dibalut menggunakan material aluminium alloy tipe 6013 yang biasa digunakan sebagai struktur primer pesawat terbang. Aluminium aerospace-grade ini memiliki karakter lebih tipis, lebih ringan, lebih tahan korosi, dan juga 50% lebih kuat dari alumunium alloy tipe 6063 pada beberapa laptop umumnya. Dan penggunaan material premium inilah yang turut andil membentuk unibody ASUS ZenBook 3 UX390UA bisa presisi sedemikian ramping, tanpa perlu obat peramping badan yang biasa nyepam di Instagram.
Seramping apa?
Laptop yang masuk dalam kategori ultrabook ini hanya memiliki ketebalan 11,9 mm. Sangat tipis pis pis hingga memaksa ASUS untuk berinovasi menciptakan engsel kokoh yang tingginya hanya 3,0 mm. Dimensi luasnya hanya 296 x 191,2 mm, ndak melebihi ukuran kertas A4. Berlama-lama menentengnya pun ndak akan bikin tangan kesemutan meskipun habis makan santan opor Lebaran, karena beratnya ndak nyampai sekilo, hanya 910 gram saja wuoh. Laptop seperti ini tentu sangat cocok untuk orang-orang yang mobilitasnya ekstra tinggi, yang memiliki banyak kesibukan bisnis di luaran, dan terlebih yang sering butuh mencari ide dari 1 tempat ke tempat lainnya. Mencari rezeki mencari ilmu mengukur jalanan seharian… *yaaah malah nyanyi lagunya Bimbo*
Pada bagian lid cover laptop ini, ASUS memolesnya dengan 40 kali pemrosesan abrasif halus hingga membentuk concentric circle diamond-cut pattern khas Zen Style yang sangat indah. Pattern tersebut berpusat pada logo ASUS berwarna emas. Stylish! Ndak cukup di situ, di tepian lid cover-nya, pabrikan asal Taiwan ini masih memberikan sentuhan garis yang juga berwarna emas yang diproses melalui 2 fase anodisasi (membentuk lapisan oksida pada logamnya) sehingga akan semakin lebih tahan korosi dan warnanya ndak mudah pudar. Aselik nawaitu banget. Dipadupadankan dengan salah 1 dari 3 pilihan warna dasar yang diawarkan seperti warna Aristocratic Royal Blue, Luxurious Rose Gold, atau Shopisticated Quartz Grey, garis emas ini berhasil memberikan kesan elegan yang ndak dimiliki laptop lainnya. Elegan yang paripurna.
Sudah punya ciri khas begini, akan berdosa jikalau masih ada yang suudzon menyebut laptop ini hanyalah makmum dari Apple MacBook. Sudahlah, toh desain ASUS ZenBook 3 UX390UA sudah diakui menjadi yang terbaik dengan dianugerahi beberapa penghargaan, di antaranya Computex d&i Award dan Best Choice Award 2016. Eiya, fyi, desain laptop premium cakep begini tentu akan berpotensi menaikkan nilai jual hasil kerja maupun karya kita saat mempresentasikannya di hadapan klien loh. Segan, dikira anak sultan. Gih dicoba!

BEZEL TIPIS LAYAR SUPER REALISTIK
Melihat ke bagian layarnya, yang pertama kali menarik perhatian adalah bezel-nya yang sangat tipis. Jarak layar dengan tepian terluarnya hanya 7,6 mm. Ini membuat screen to body ratio-nya mencapai 82%, paling compact di kelasnya. Selain memberikan ruang yang luas agar bisa lebih fokus melihat ke layarnya, adanya bezel yang sangat tipis juga akan semakin menyiratkan betapa premiumnya laptop ini, terlebih ada tulisan ASUS ZenBook berwarna emas di bagian bawahnya.
Layar LCD 12,5 inci resolusi Full HD (1920 x 1080p) yang melekat pada ASUS ZenBook 3 UX390UA mengusung banyak teknologi. Teknologi panel IPS (In Plane-Switching) yang membuat layarnya masih jelas dilihat hingga sudut kemiringan 178° sekalipun. Perlindungan layarnya sudah dilapisi oleh teknologi anti gores Corning® Gorilla® Glass 4 yang mana ketebalan kacanya hanya 0,4 mm. Lebih tipis 0,3 mm dari seri ke-3 sebelumnya, tapi juga berdaya tahan 2,5 kali lebih kuat. Kekuatannya sudah teruji dengan amplas 180 grit, teruji dengan menjatuhkannya dari ketinggian 3,3 meter, dan teruji dengan pertanyaan “kapan mau menikah?” dari berbagai macam sanak saudara. Wad'a setrong!
Urusan memanjakan mata, layar pada laptop ini memiliki tingkat intensitas cahaya hingga 300cd/m2. Kemampuannya untuk menghasilkan titik yang paling terang dan yang paling gelap pun memiliki nilai rasio kontras yang sangat tinggi, 1000:1. Gradasi warna sRGB-nya yang 100% ditambah jangkauan colour gamut NTSC-nya yang mencapai 72% juga membuat tampilan warna yang dihasilkan sangat apik, detail, dan akurat. Layar yang begini ini sungguh akan memanjakan orang-orang yang kerjaannya berhubungan dengan pixeling dan pewarnaan digital, misalnya yang berkecimpung di dunia desain grafis, fotografi, maupun videografi.
Lalu untuk mengoptimalkan tampilan layarnya, ASUS telah menyiapkan beberapa software pendukung. Software yang paling utama adalah ASUS Splendid Technology yang dapat memberikan parameter akurasi warna. Di dalam software ini tersedia beberapa mode opsional seperti Normal Mode, Manual Mode untuk yang ingin bebas mengatur tingkat kecerahan sesuai dengan selera, Eye Care Mode untuk meminimalkan emisi cahaya biru yang dianggap dapat merusak mata, dan Vivid Mode untuk mendapatkan ketajaman gambar yang lebih tinggi. Opsional terakhir masih bisa dioptimalkan lagi dengan software lainnya, yaitu ASUS TruVivid, yang dapat mereduksi reflection rate hingga 67%. Lalu untuk keperluan optimasi pemutaran video ada eksklusif software ASUS Tru2Life, yang mampu mengatur kecerahan dan kepekatan warna hitam serta mengoptimalkan tampilan setiap pixel yang berada pada setiap frame video. Ini berfungsi untuk memberikan peningkatan kontras hingga 200%, agar video yang ditonton terlihat lebih hidup dan serupa dengan teknologi pada TV high-end.

KEYBOARD FUTURISTIK BIKIN NGETIK JADI ASIK
ASUS ZenBook 3 UX390UA dipersenjatai dengan keyboard bawaan model chiclet yang senada dengan warna dasar laptopnya. Tingkat kedalaman tekanan (travel distance) pada keyboard-nya hanya 0,8 mm saja membuatnya nyaman digunakan. Travel distance-nya memang bukan yang terceper, tapi ini justru dapat meningkatkan feel untuk mengetik. Ukuran tombol keyboard-nya cukup besar dengan jarak yang juga sesuai, bezel-nya hanya 2,1 mm di setiap sisi dan memiliki jarak hanya 19,8 mm, sehingga dapat mengurangi kesalahan eja saat mengetik. Keyboard-nya sudah dilengkapi dengan backlit yang kecerahannya bisa diatur, yang ndak bisa diatur mah hanyalah backlit-an dengan mantan, eaaa. Dan keyboard ini menjadi semakin terlihat futuristik dengan penggunaan type font Futurist Fixed, khas keyboard laptop ASUS, ditambah dengan sentuhan warna emas. Asik kan? Adakah di antara kalian yang di sini blogger, copywriter, penulis, atau jurnalis? Lezgo kuy coba sendiri pengalaman mengetik dengan laptop ini, niscaya akan lebih produktif.
Setelah membahas keyboard, ndak lengkap rasanya tanpa dilanjut membahas touchpad-nya. Touchpad pada laptop ini tergolong presisi dan responsif berkat material kaca yang melapisi permukaannya. Juga sudah mendukung fitur palm rejection, yang dapat menolak perintah apabila telapak tangan ndak sengaja menekan touchpad-nya, hanya dapat menerima perintah dari pergerakan jari dan perintah dari Tuhan YME. Hmm tapi yang lebih menyenangkan adalah luas touchpad-nya yang mencapai 10,4 x 6,1 cm, terasa begitu lapang. Bisalah sekali-kali dijadikan tempat ngadu keong. Astaghfirulloh, ndak begitu, touchpad yang lapang tentunya akan mempermudah dalam menjalankan fitur smart gesture yang ASUS namai dengan Precision Touch Pad (PTP). Fitur yang mendukung multi touch hingga 4 jari ini sangat berfaedah dalam menjalankan berbagai perintah shortcut. Misalnya melakukan zoom in/out hanya perlu mencubitkan ibu jari dan telunjuk ke touchpad, melakukan drag hanya perlu menggunakan 1 jari kemudian geser ke arah yang diinginkan, dan sebagainya.
Hmmm, ada 1 lagi deng yang menyenangkan, yaitu adanya fingerprint scanner yang terletak pojok kanan atas touchpad-nya. Dengan mengintegrasikannya ke Windows Hello, fingerprint ini dapat digunakan untuk login pada sistem operasi (OS)-nya dan membuka aplikasi yang dipassword tanpa perlu mengetik ulang password-nya. Hah, cukup menenangkan, file dan dokumen yang tersimpan di dalamnya terasa lebih aman deh.

PERFORMA CEPAT SOLUSI TEPAT 
Pada umumnya, laptop berdesain ramping akan sulit ditenagai prosesor yang powerfull, tapi ndak demikian bagi pemilik tagline In Search of Incredible ini dengan ASUS ZenBook 3 UX390UA-nya. Di dalam laptop yang hanya memiliki volume kurang dari 680 mm3 ini, ASUS berani menyematkan prosesor spek tinggi Intel® Core™ 7th Gen i7-7500U yang memiliki clockspeed 2,7GHz up to 3,5GHz namun Thermal Design Power (TDP)-nya hanya 15 watt. Goks! Prosesor Intel® generasi ke-7 terbaru yang dinamai Kaby Lake ini diklaim lebih efisien dalam konsumsi daya (rasio performa per watt-nya lebih baik), lebih optimal dalam menangani konten multimedia, lebih responsif, dan lebih produktif daripada generasi ke-6 sebelumnya. Dan i7-7500U sendiri merupakan seri prosesor Intel® khusus untuk ultrabook yang tertinggi saat ini. We o we!
Prosesor goks ini kemudian ASUS sandingkan dengan RAM tipe Low Power DDR3 berkonfigurasi dual channel sebesar 16 GB yang memiliki kecepatan tinggi 2133MHz. Secara teknis, RAM berkonfigurasi dual channel akan membuat antara RAM dan prosesornya bisa berjalan simultan di 2 jalur sekaligus sehingga akan mempercepat kinerjanya. Lebih cepat 1,13 kali dari Apple MacBook, lebih cepat 1,52 kali dari Apple MacBook Air, dan lebih cepat sekian kali dari kemampuan playboy untuk melupakan mantannya. Behhh, makwuuzzz. Melakukan berbagai kegiatan multitasking misal mau bekerja, berkarya, sambil browsing dengan banyak tab atau sejenak nonton video 4K sebagai hiburan pun ndak akan menemui kesulitan yang berarti, no ngelag lah.
Untuk GPU (Graphic Processing Unit)-nya, ASUS ZenBook 3 UX3890UA menggunakan pengolah grafis integrated bawaan Intel®, yaitu Intel® HD Graphics 620. Meskipun tanpa kehadiran pengolah grafis diskrit, pengolah grafis berkode nama GT2 ini masih merupakan salah satu pengolah grafis termutakhir Intel® saat ini, speedrank-nya masih di atas Intel® HD Graphics 5000 Mobile lawas yang digunakan pada Apple MacBook. Dengan dukungan RAM yang besar seperti yang sudah disebutkan sebelumnya toh ndak masalah. Bisa dipastikan masih sangat mumpuni untuk menjalankan aplikasi-aplikasi berat seperti ngoding di Visual Studio, mengolah statistik di SPSS, mengatur tone foto di Adobe Photoshop Lightroom, ngemix musik di Studio One, ngetrace banyak layer di Adobe Illustrator, hingga tipis-tipis ngedit dan ngerender video di Adobe Premiere Pro. Lebih jelasnya, kira-kira begini performanya dibanding ultrabook lain di kelasnya:
sumber data: pcworld.com
Lagi nyari Apple MacBook dan Apple MacBook Air di mana ya? Ehem, urutan mereka masih berada di bawah laptop-laptop yang ada di list atas seh.
Untuk penyimpanan data, ASUS ZenBook 3 UX390UA ndak lagi menggunakan HDD (Hard Disk Drive), seluruhnya sudah menggunakan SSD (Solid State Drive) tipe terbaru NVMe PCIe® 3.0 x4 Gen 3 dengan kecepatan hingga 1720 MB/s dan kapasitas sebesar 512 GB. SSD berteknologi Non-Volatile Memory yang dapat mengolah proses komputasi hingga 64.000 perintah ini lebih cepat 1,26 kali dari SSD PCIe®-nya Apple MacBook Air, 2,36 kali dari SSD PCIe®-nya Apple MacBook, dan hingga 20 kali dari SATA HDD biasa. Cepat tapi juga ndak berisik. Sistem operasi (OS) dan aplikasinya otomatis tersimpan di SSD ini, sehingga menjalankannya pun akan terasa sangat gegas. Kemampuannya menjalankan proses booting super cepat hanya beberapa detik saja, makwuuzzz pindo. Dan jikalau kapasitas 512 GB ini dirasa masih kurang, bisa diupgrade dengan SSD tipe yang sama hingga 1 TB. Enggan upgrade? Tenang, ASUS juga menyediakan fitur aplikasi penyimpanan berbasis cloud (online) sendiri, yaitu ASUS WebStorage. Atau kapasitas penyimpanan 512 GB dirasa terlalu mubadzir? Santai, ASUS juga menyediakan varian ASUS ZenBook 3 UX390UA yang memiliki SSD hanya 256 GB, prosesor downgrade ke Intel® Core™ 7th Gen i5-7200U, RAM downgrade ke 8 GB, dan tentunya dapat ditebus dengan harga yang lebih hemat pula. Varian terendah ini performanya juga masih berada di atas Apple MacBook maupun Apple MacBook Air kok.
Ketika semuanya mampu berjalan serba cepat, sirkulasi udara di dalam laptop yang ramping ini terhambat, dan kenangan mantan yang terlintas terasa melambat, lagi-lagi ndak perlu khawatir. Ndak akan gampang panas kok. Bukan karena sudah dicekoki Paracetamol. Tapi karena ASUS telah mengantisipasinya dengan menciptakan inovasi sistem pendingin aktif baru: kipas berbaling-baling polimer kristal cair (vectran) berukuran 0,3 mm yang menjadikannya sebagai kipas terkecil di dunia dan pipa tembaga panas dengan dinding hanya 0,1 mm. Cara kerjanya, kipas tadi akan mengarahkan hawa panas ke pipa tembaga panas, kemudian disalurkan hingga keluar melewati lubang-lubang yang ada di belakang engsel laptop. Jenius pol!

DUKUNGAN SISTEM OPERASI TERBARU WINDOWS 10
Seperti yang sudah disinggung pada pembahasan fingerprint scanner sebelumnya, ya ASUS ZenBook 3 UX390UA secara resmi mendapat dukungan sistem operasi (OS) Windows 10. Buat yang sudah nyaman dengan MacOS dari Apple bukan berarti sekarang bisa meremehkannya loh. Karena yang perlu diketahui bersama, Microsoft telah melakukan banyak perbaikan dan penambahan fitur pada OS terbarunya ini dibandingan rilisan OS sebelumnya.
Perubahan pada Windows 10 di antaranya: sudah membuat ulang kernel yang lebih mumpuni dalam rendering, mempunyai digital asisten pribadi bernama Cortana, notifikasi yang lebih baik, mengembalikan fungsi tombol start menu pada tempat semula, mengganti total Internet Explorer dengan Microsoft Edge yang lebih ciamik untuk browsing, fitur Virtual Desktop Task View untuk membagi layar saat membuka banyak aplikasi di banyak desktop yang sangat dibutuhkan oleh misalnya pengguna yang ingin terus memantau pergerakan saham sambil mengetik membuat laporan, fitur Windows Hello untuk melengkapi keamanan OS-nya, fitur Windows Store untuk mengunduh aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan, fitur Game Mode untuk memaksimalkan performa saat digunakan bermain game, hingga tampilannya yang dibuat sedemikian minimalis agar mudah digunakan untuk semua kalangan. Banyak berubah toh?
Adanya bundling Windows 10 terhadap laptop flagship sekelas ASUS ZenBook 3 UX390UA ini bisa menjadi sinyal bahwa Microsoft terlihat semakin serius menggarap OS-nya untuk kembali menjadi yang terbaik. Yap, let’s make Microsoft Windows great again.

KONEKTIVITAS KELAS ATAS TANPA BATAS
Memiliki prosesor generasi terbaru rugi dong kalau ndak ditunjang dengan adanya konektivitas kelas atas. Ndak mau dianggap rugi, ASUS ZenBook 3 UX390UA pun melengkapi konektivitasnya dengan Bluetooth 4.1, Wi-Fi 802.11 ac, dan port USB 3.1 Type-C. Bluetooth 4.1 selain lebih cepat dan efisien, juga diklaim memiliki koneksi yang lebih baik karena interval rekoneksinya lebih fleksibel. Wi-Fi 802.11 ac yang disebut-sebut sebagai 5G Wi-Fi ini memiliki 8 antena sehingga kecepatannya meningkat 2,8 kali dibanding Wi-Fi 802.11 b/g/n biasanya dan memiliki channel yang lebih lebar sehingga dapat menjangkau radius 2 kali lebih luas. USB 3.1 Type-C yang merupakan konektor USB terbaru saat ini secara default memiliki kecepatan hingga 10 GB per detik atau 20 kali lebih cepat dari USB 2.0 dan tentunya juga mendukung fast charging karena sudah mampu dialiri arus listrik berdaya 20V dan 5A. Meskipun di laptop ini hanya menyediakan 1 port USB 3.1 Type-C, tapi dalam paket pembeliannya ASUS secara dermawan menyertakan mini dock dengan 1 port USB 3.1 Type-C, 1 port USB 3.0 Type-A, dan 1 port HDMI. Ndak kikir seperti Apple MacBook yang juga hanya memiliki 1 port tapi tanpa menyertakan bonus mini dock.

AUDIO MENGGELEGAR JELAS TERDENGAR
Surprisingly, dalam menangani audio pada ASUS ZenBook 3 UX390UA, ASUS ndak tanggung-tanggung mau menggandeng perusahaan Harman Kardon asal Amerika untuk pertama kalinya. Fyi saja Harman Kardon sudah sangat lama berkecimpung di dunia peraudioan, sejak tahun 1953. Kalian sudah lahir belum tahun segitu? Dengan kematangannya tersebut, tentu kualitas dari Harman Kardon ndak perlu diragukan lagi, sudah mendapat tempat tersendiri di telinga para penikmat musik. Audiophile mana yang ndak tahu Harman Kardon? Dengan Harman Kardon, ASUS menghasilkan generasi terbaru SonicMaster Premium.
Keluaran suara yang dihasilkan laptop ini tersusun dari 4 speaker terbaik yang ditenagai smart amplifier. Masing-masing mempunyai tugas yang berbeda: 2 speaker di atas keyboard berfungsi mengasilkan suara frekuensi sedang dan bass, sedangkan 2 speaker di sekitaran kaki-kaki bagian bawah berfungsi menghasilkan suara frekuensi sedang hingga tinggi. Pada 2 speaker di bagian bawah ini masing-masing memang sudah dilengkapi 5 fluks magnetic, sehingga bisa mencapai suara frekuensi tinggi. Kolaborasi ini lalu dioptimalkan dengan hadirnya software AudioWizard untuk mengkonfigurasi suara dari hardware-nya. Alhasil, dentuman suara surround yang dihasilkan bisa sangat menggelegar bak halilintar namun detailnya tetap jelas terdengar. Dapat memberikan pengalaman kualitas suara terbaik yang ndak dimiliki oleh laptop-laptop lainnya. Mendengarkan musik sambil bekerja dan berkarya? Atau berkarya lewat musik? Semuanya terakomodir komplit di laptop ini. Tolong, itu speaker kondangannya dipinggirin dulu.

BATERAI AWET PENGISIAN NDAK LELET
Nasib ASUS ZenBook 3 UX390UA memiliki desain ramping. Tapi mengingat prosesornya yang bertenaga maka juga dituntut memiliki baterai berkapasitas besar yang awet agar bisa digunakan berlama-lama di luaran. Hmmm? Tahu kan konsekuensi kalau baterai berkapasitas besar itu bentuknya ndak bisa ringkas-ringkas amat? Lalu kemudian ASUS merancang khusus baterai berjenis lithium-polymer 6 Cells dengan kapasitas 40Wh yang entah bagaimana caranya bisa masuk ke dalam body laptopnya berbagi ruang dengan hardware lainnya. Baterai ini dapat digunakan hingga 9 jam. Baterai ini diklaim 2,5 kali lebih kuat ketimbang baterai silinder yang ada pada umumnya. Pengisian ulang baterai ini juga sudah dilengkapi fast charging, mampu mengisi daya dari 0% hingga 60% hanya dalam 49 menit. Untuk bisa sampai full 100% ya kira-kira setara dengan menghabiskan waktu nonton 1 episode drama Korea lah.

Dengan segala kelebihannya tersebut, keputusan meminang ASUS ZenBook 3 UX390UA yang memiliki garansi resmi 2 tahun ini tentu akan menjadi prestasi tersendiri untuk membuktikan kemapanan diri. Mau bekerja ataupun berkarya, di mana pun, dengan mahakarya ini otomatis tetap akan terlihat mapan. Menjanjikan. Yang sudah terlanjur dengan laptop bikinan Apple yang ekosistemnya hanya di situ-situ saja, rasanya beralih upgrade ke laptop flagship bikinan brand penguasa 52% pangsa pasar laptop Indonesia ini akan menjadi cara murtad yang baik. Karena gengsi dan strata sosial masih akan tetap terjaga.

Spesifikasi
ASUS ZENBOOK 3 UX390UA
Dimensi
296 x 191,2 x 11,9 mm
Berat
910 gram
Layar
12,5" LCD LED backlit Full HD (1920x1080), 60Hz Glare Panel, 72% NTSC 
Prosesor
Intel® Core™ i7 7500U
Memori Internal
16GB LPDDR3 2133MHz SDRAM Onboard Memory
Tipe Grafis
Intel HD Graphics 620 (integrated)
Penyimpanan
512GB NVMe PCIe® 3.0 x4
Sistem Operasi
Windows 10 Home
Koneksi Wireless
Wi-Fi Integrated 802.11 ac
Bluetooth V4.1
Audio
Harman Kardon
Keyboard
Illuminated Chiclet
Portabilitas
1 x COMBO audio jack
1 x USB 3.1 port Type-C
Baterai
6 Cells 40Wh Polymer
Garansi
ASUS Indonesia 2 tahun

Komentar

  1. ni buat giveaway genhalilintar?????
    niaaaatt :'(

    BalasHapus
  2. Asus makin keren ya bro
    seru vs Macbook

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah ndak begitu seru sebenarnya bro, yang lebih dari MacBook sekarang sudah banyak

      Hapus
  3. Looooh, aku pakai laptop ini sekarang.. mantap emang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ntap yoh um nggo programming, po maneh eco dijak travelling

      Hapus
  4. runut enak bacanya bang jadi ikut kepingin Zenbook

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. yoi um,
      gengsi boleh jika mampu hhehehee... *lah kok koyok munggah kaji ae*

      Hapus
  6. Mas beli laptop ini dimana y ?
    Pa bos kantor kebetulan mo nyari laptop tp yg Windows ..
    Gmn ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. masnya domisili mana neh kalo boleh tau? cari ASUS Outlet/Store/Center di kotanya mas kalo ada, kalo ndak bisa cari online misal di Bhinneka, Lazada, JDID, atau BliBli

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thank's Ya Nyit :)

(*backsound: Kerispatih – Kenangan Yang Tertinggal ) Hipotesa awal mengatakan yang namanya masa-masa jatuh cinta itu selalu sangat menyenangkan, pas ke toilet aja serasa lagi di taman bunga, pas ke taman bunga serasa ke toilet ( maklum belum boker 7 hari ), terutama pas masa-masa pedekate meski kita masih ndak tau sendiri apa target yang dijatuhcintai itu juga sama ngerasa demikian. Apa aja deh, bakal dilakukan, jalan ngesot sampai gempor pun bakal dibelain. Saya sendiri memang lagi males juga urusan cinta-cintaan gini lagi, yah karena masih ndak lama juga saya kemarin-kemarin putus ( eh pas itu belum deng, tapi anggap saja “uda ndak bisa dipertahankan lagi” , atau mungkin ini memang gambling terbesar ) gara-gara diskomitmen dari pihak ceweknya. Entah pada situasi-situasi begini saya malah serasa lebih mirip bocah SMP labil yang ndak bisa berpikir jernih mana yang baik mana yang ndak, atau filosofi yang ekstrim ndak bisa membedakan mana e’ek mana e

VIVA JKT48: Menitipkan JKT48 Ke Sineas

Terlalu retoris menanyakan apa saya bakal nonton VIVA JKT48 meski lagi memutuskan ndak JKT48an dulu. Ya terpaksa dengan senang hati bisa JKT48an lagi. Terpaksa karena harus menepati janji untuk memberikan review film perdana group 3 huruf 2 angka ini yang direquest salah seorang teman. Teman yang masih menganggap saya sebagai salah satu barisan Ruhut Sitompul-nya dedek-dedek urban group itu, entah apa yang diharapkan dari review ini. Cast Pemain utama yang dipilih tetap member pilihan versi JKT48 Operation Team (manajemen idol group ini) seperti biasanya, kecuali Rona Anggreani, etapi Rona dulu pernah sempat jadi member pilihan versi JOT juga deng sebelum negara api menyerang. Lebih kecewanya lagi kok masih ae kerasa Melody-sentris, arep diapakne maneh mas lah wong dia memang centernya yang abadi berjuta tahun cahaya teruslah engkau bersinar. Saking terlalu pragmatisnya dengan formasi member yang masih itu-itu saja, penemu pemikiran pragmatis William James pun bisa minder neh. Dari 8 m

Sahur Terakhir di Kost

Whoaaah, masih ngantuk juga, padahal udah beli nasi di warung depan buat sahur. Hmm sahur kali ini, cuma 'mampu' beli nasi, dadar jagung, sama krupuk yang semuanya kalau ditotal cuma abis 2500 perak doang!!! Hha maklum, isi dompet udah ndak ada lagi, ada seh tapi buat ongkos balik ke Probolinggo, kalau saya buat beli makan ntar pulang pakai apa dong??? Kalau harus jalan kaki, wuih sakti banget mah sayanya, tapi sadar ilmu saya masih cethek buat jalan kaki Malang - Probolinggo, 110km-an. Saya pandangin menu sahur saya, gilo emang nelongso puol, mengenaskan. Mengenaskan, padahal baru beberapa jam yang lalu masih bisa maknyusnya ayam Kaepci pas abis nonton Laskar Pelangi bareng Shas. Yeah, tapi masih beruntung lah saya masih punya stock susu Indomilk Coklat 1000ml. Saya habiskan saja dah, daripada ntar mubazir basi ditinggalin di kamar. Cukup mengenaskan memang untuk menutup sahur saya yang terakhir kalinya di kost, di Malang, untuk Ramadhan 1429 ini. Saya memang berencana nt